Thursday, December 17, 2009

macamana nak tundukkan pandangan ya?

Bismillah..
terdapat beberapa langkah yang boleh dilakukan untuk menjaga dan memantapkan iman.. semestinya yang kita semua tahu, cara yang paling berkesan ialah menundukkan pandangan.. Akan tetapi, sekadar menundukkan pandangan sahaja tidak mencukupi.. Ia perlulah disertakan dengan beberapa perbuatan yang lain... di sini ana nak kongsi ilmu tentang beberapa perkara lain yang perlu dilakukan untuk menjaga pandangan..


a. Menjadikan Fikiran Jernih.
Alam fikiran manusia tidak terjadi dengan sendirinya. Tidak pula ditentukan sewenang-wenang oleh Allah. Yang bisa membentuknya adalah si empunya fikiran sendiri, melalui pemprosesan data dan informasi dalam otak. Informasi itu masuk melalui panca indera. Apa yang dilihat, didengar, dicium, disentuh dan dirasa, semuanya akan terakam di dalam otak. Ada yang cepat hilang dan dilupakan, ada yang lekat sampai tua. Semakin banyak dan semakin sering data dimasukkan, semakin besar pula kemungkinannya untuk tertanam tajam dalam memori, lalu membentuk  pemikiran seseorang.


Proses pembentukan pemikiran itu bisa berjalan walau tanpa dikehendaki pemiliknya sendiri. Kerana itu sangat penting untuk memperhatikan apa-apa yang didengar dan dilihat demi menjamin kebersihan hati dan fikiran. Menjaga pandangan adalah salah satu sarananya.Fikiran yang jernih akan menghasilkan keputusan-keputusan yang sehat dan tepat. Tentunya ini akan sangat bermanfaat bagi semua pihak.


b. Mempertajam Hati Nurani.
Pemikiran yang telah terbentuk, lama-kelamaan akan mempengaruhi nurani seseorang. Hati bisa menjadi keras bila dalam kurun cukup lama tidak dilatih dekat dengan Allah lantaran pemikirannya tidak mendukung. Proses perubahan suasana hati itupun boleh berjalan tanpa disadari.


Sebaliknya jika mata terjaga, begitu pula indera yang lain, hati pun ikut terjaga kebersihannya, sehingga hati terselubungi oleh cahaya keimanan dan terjauhkan dari kegelapan, seperti firman Allah, “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lobang yang tak tembus yang di dalamnya ada pelita besar.” (An-Nur: 35)


c. Senantiasa Dzikir Kepada Allah.
fikiran kotor yang mulai meracuni hati dapat diselamatkan jika seseorang masih mampu mengingat Allah banyak-banyak. Ini ibarat sebuah perang antara kebersihan hati yang didasarkan pada ingat kepada Allah dengan pola pikir kotor yang berdasarkan hawa nafsu. Dengan menundukkan pandangan, seseorang akan lebih mudah mengingat Allah sehingga memberinya kekuatan kepada hati untuk memerangi pengaruh negatif yang dibawa oleh fikiran yang kotor dan hawa nafsu. Telah berfirman Allah SWT dalam surat Al-Kahfi 28, “…. Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya melewati batas.”


d. Mencegah Sikap Liar.
Liar bermaksud tak dapat dikendalikan. Sikap ini mudah muncul bila tidak ada niat dari untuk mengawal dirinya. Prosesnya kebiasaannya dimulakan dari hal-hal kecil, misalnya mulai menganggap remeh perintah Allah. Kian lama kian berani melanggar larangan dan mengabaikan anjuran, hingga akhirnya keyakinanpun bisa goyah. Menjaga pandangan merupakan salah satu saranan latihan mengendalikan diri.


e. Melihat Dengan Fitrah Bashirah
Setiap orang memiliki bashirah yang dapat membezakan kebaikan dari keburukan. Apabila intuisi ini dipelihara, dirawat, dan dijaga maka ia akan berfungsi dengan baik untuk pemiliknya. Apalagi jika seseorang selalu menjaga pandangan matanya, sehingga dapat membersihkan hati maka intuisi bukan sekedar terpelihara melainkan terasah semakin tajam. Sebaliknya, jika intuisi tidak terpelihara gara-gara hati tidak bersih, maka ukuran benar salah menjadi rancu baginya. Fitrahnya rusak, sehingga hatinya lebih sulit diajak meniti jalan kebenaran.


Disarikan dari : Fitnah An-Nazhar wa `Ilajiha.
http://yudadh.wordpress.com


::artikel ni telah ana ubah demi kefahaman pembaca::


nantikan post terbaru akan datang ;
LANGKAH -LANGKAH MENJAUHKAN DIRI DARI FITNAH AN-NAZHAR


salam ukhuwah,
Wallahu'alam.

0 comments:

Post a Comment